Palopo (Humas Lutra), Sejumlah perwakilan dari Komunitas MAN Luwu Utara mengikuti Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Makassar. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Palopo dari tanggal 7 s/d 12 Juni 2023.
Komunitas MAN Luwu Utara diikuti oleh Kasi Pendis, Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, perwakilan guru, serta unsur Dosen Pendamping dari IAIN Palopo. Mereka bergabung dengan peserta lain dari madrasah di wilayah Palopo, Luwu dan Luwu Utara.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terkait Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang akan diterapkan pada tahun pelajaran baru yang akan datang. Kurikulum Merdeka merupakan sebuah inovasi dalam pendidikan yang menekankan pada pembelajaran berdiferensiasi dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran di Madrasah.
Selama pelatihan, peserta dari MAN Luwu Utara dan peserta lainnya mendapatkan materi yang sangat menarik terkait konsep dan implementasi Kurikulum Merdeka. Mereka belajar tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi, penggunaan sumber belajar yang beragam, serta penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah serta unsur pendukung lainnya. Pelatihan ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya kolaborasi antara guru, kepala madrasah, dan komunitas di sekitar madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Kepala MAN Luwu Utara Hj. Nur Najemah, menyambut baik kegiatan ini dan berharap bahwa pelatihan ini akan memberikan dampak positif bagi guru-guru dan dan staf madrasah dalam mempersiapkan Implementasi Kurikulum Merdeka di MAN Luwu Utara. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Balai Diklat Keagamaan Makassar atas penyelenggaraan pelatihan ini.
Dengan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh melalui PDWK Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas ini, Komunitas MAN Luwu Utara diharapkan dapat berperan aktif dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di lingkungan madrasah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, memenuhi kebutuhan peserta didik secara lebih efektif, dan memberikan pengalaman belajar yang lebih beragam, inklusif dan bermakna kepada seluruh siswa.